Jakarta (ANTARA) - Perusahaan integrasi sistem pembayaran, PT JakLingko Indonesia menyatakan, kendala yang menyebabkan transaksi dobel atau saldo terpotong dua kali pada transportasi umum di Jakarta makin teratasi sejak pemberlakuan tarif integrasi sebulan lalu.
"PT JakLingko Indonesia melaporkan bahwa kendala-kendala yang terjadi pada awal implementasi sudah dapat semakin teratasi termasuk 'double deduct' pada 'tap in' dan 'tap out'," kata Direktur Utama PT JakLingko Indonesia Muhamad Kamaluddin dalam keterangan di Jakarta, Selasa.
Kendala transaksi cenderung teratasi sejak pemberlakuan tarif integrasi pada kartu uang elektronik perbankan dan pemberlakuan aturan "one man one card" serta kewajiban 'tap in' dan 'tap out' bagi seluruh pelanggan yang menggunakan TransJakarta, MRT dan LRT Jakarta.
Sejalan dengan perbaikan teknis dan sistem yang dilakukan oleh JakLingko di lapangan, kata Kamal, per 4 Oktober (awal implementasi) sampai hari ini, dari total keluhan sejumlah 1.338 pengguna layanan TransJakarta yang dilaporkan pada Jaklingko Customer Care dan teridentifikasi pada database transaksi di JakLingko Indonesia, total "refund" sejumlah 3.464 transaksi.
"Jumlah tersebut senilai total Rp11.640.000 untuk para pengguna tersebut. Jumlah 'refund' lebih besar dari keluhan," kata Kamaluddin.
Namun ada beberapa pengguna yang mengalami lebih dari satu kali kejadian "double deduct" di TransJakarta.
Dia menyebutkan, setiap harinya, laporan terkait transaksi dobel tersebut yang tercatat di Jaklingko Customer Care semakin sedikit. Yakni kurang dari 20 laporan per hari dan laporan yang masuk mayoritas pelanggan melakukan "follow-up" proses pengembalian dana (refund) atas laporan mereka sebelumnya.
"Kami mohon agar pelanggan bersabar karena seluruh permohonan 'refund' yang berhasil terverifikasi akan diproses pengembaliannya sesuai antrean," tutur Kamal.
PT JakLingko Indonesia akan terus melakukan penyempurnaan integrasi sistem yang beragam dan juga terus berkoordinasi dengan TransJakarta.
Saat ini, sistem integrasi JakLingko setiap harinya melakukan pemrosesan rata-rata 362.551 dari tiga operator (TransJakarta, MRT Jakarta dan LRT Jakarta). Kejadian transaksi dobel ini tidak pernah terjadi di operator MRT Jakarta dan LRT Jakarta.
"Selanjutnya, jika masih ada pelanggan yang mengalami kejadian "double deduct", mohon dapat segera melaporkannya ke JakLingko Customer Care pada nomor 0812-6000-1440," katanya.
Apabila kejadian tersebut diverifikasi terjadi, maka pelanggan berhak mendapatkan "refund' atas transaksi tersebut melalui tiga pilihan cara pengembalian. Yaitu melalui aplikasi JakLingko, transfer bank atau transfer dompet elektronik.